30/07/2019

GEROBAK CIMOL UNTUK GELAR SARJANA

Responsive image

Tim Yakesma Kalimantan Tengah mengunjungi sebuah rumah di jalan Ahmad Yani (rumah pemilik gerobak cimol) RT 23 Pangkalan Bun. Di rumah ukuran kurang lebih 5×6 meter berdinding dan berlantai kayu tinggal lah keluarga pak Memed (61), istrinya bernama bu Yati (38) dan kedua anaknya.

Di usianya yang tak lagi muda, pak Memed harus bersabar dengan penyakit keloid yang dideritanya. Keloid adalah kelainan penyembuhan luka. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan berlebihan melebihi batas luka, dan melebihi waktu normal proses penyembuhan luka. Walaupun penyakit ini tidak berbahaya dan menular, tetapi rasa gatal, panas, nyeri  sangat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari pak Memed.

Sejak terkena penyakit keloid di dadanya, pak Memed tidak lagi bisa bekerja di luar rumah. Sang istri lah yang mencari nafkah untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Anak pertama sedang menempuh pendidikan tinggi dan anak kedua di pendidikan dasar.

Pak Memed dan bu Yati sangat memperhatikan pendidikan anaknya. Dengan semua keterbatasan ia bertekad menyekolahkan anaknya sampai sarjana. Walaupun sekarang sudah banyak beasiswa atau bantuan dana dari pemerintah, tapi untuk keperluan tambahan harus dipenuhi sendiri. Keadaan seperti ini membuat mereka semakin bersemangat menjalani kehidupan. Setiap hari selesai shalat isya bu Yati dan suami mulai membuat adonan cimol. Jam dua dini hari, cimol digoreng, dibumbui kemudian dikemas. Harga satu bungkus cimol yang dijualnya hanya Rp 1000.

“Semuanya untuk anak mba, semoga sekolahnya bisa lancar, bisa jadi sarjana jangan sampai susah seperti kami” ucap pak Memed.

Mereka yakin jeri payahnya, Allah catat sebagai pahala dan berkahnya sampai kepada kedua anaknya. Semoga dengan pendidikan yang baik kelak kedua anak kesayangannya ini akan memutus rantai kemiskinan dan membuat keluarganya menjadi lebih sejahtera.

Bu Yati pun mengungkapkan keinginannya untuk bisa lebih baik dalam berdagang kepada tim yakesma yaitu agar bisa berjualan menggunakan gerobak. Karena dengan gerobak yang bagus membuat cimol mereka menjadi lebih menarik. Semoga semua harap dan doa ibu Yati bisa terwujud.

 

Baca Juga : Yakesma Menggelar Sekolah Tanggap Bencana di SMPIT Aulia